Banjarmasin-Pertunjukan teater yang berlangsung sekitar 15 menit, IB-Production menjadi perhatian penonton di acara Aruh Teater Kalimantan Selatan 2025 di Gedung Kesenian Balairung Sari. (17/4/2025)
IB-Production menjadi penampil pertama dalam Aruh Teater Kalimantan Selatan dengan membawakan sebuah pertunjukan teater berjudul Gurunum.
Pertunjukan tersebut tampil apik dan berani menyentil penonton, gurunum tidak menyuguhkan cerita yang dibalut romantis, indah atau penuh dramatisasi. Sebaliknya pertunjukan ini sebuah kritik pedas, seolah ingin memaksa penonton sadar dengan keadaan sekarang khususnya untuk para seniman teater. Gurunum sarat kritikan yang struktural: Tentang fasilitas gedung seni pertunjukan, terbatasnya ruang latihan, kurangnya dukungan dari lembaga atau pemerintah.

Adegan di Awali tanpa pengantar, para pemain muncul dengan membawa payung yanh sarat dengan simbol. Mereka berdialog tentang permasalahan dunia seni pertunjukan, dari sewa gedung terlalu mahal dan hambatan-hambatan nyata bagi pelaku teater. 

Pertunjukan gurunum mengalir pelan, tapi justru menjadi seperti bisikan yang meresap. Penonton diajak masuk ke ruang batin yang sunyi tapi penuh dengan amarah.

James selaku sutradara mengatakan, proses kreatif ini menggunakan pendekatan non-naratif.
“Proses gurunum ini singkat dan dibangun dari fragmen-fragmen realitas dari latihan teater yang melelahkan, dialog diambil dari obrolan kami yang membicarakan tentang kesenian teater”, ucapnya.

Gurunum adalah bahasa Banjar yang berarti omelan yang dikeluarkan dengan pelan dan tidak jelas. Pertunjukan ini berhasil menunjukkan betapa pentingnya persoalan dunia seni peran. 
Gurunum menjelma menjadi lebih dari sekedar pertunjukan pendek, tetapi ia adalah cermin kecil yang memantulkan kenyataan.

Di akhir pertunjukan, IB-Production berharap pihak lembaga atau pemerintah memberikan perhatian khusus terhadap dunia seni peran dan para pelakunya. (JMS)

 

Share.

Comments are closed.