Vatikan, 21 April 2025 — Pemimpin Tertinggi Gereja Katolik Roma, Paus Fransiskus, meninggal dunia pada usia 88 tahun di kediamannya di Kota Vatikan, Senin dini hari waktu setempat. Kabar duka ini dikonfirmasi secara resmi oleh Takhta Suci melalui pernyataan pers yang dirilis oleh Direktur Kantor Pers Vatikan, Matteo Bruni.
“Yang Mulia Paus Fransiskus telah berpulang dengan tenang pada pukul 02.34 waktu Roma, setelah beberapa waktu menjalani perawatan intensif akibat komplikasi kesehatan yang memburuk,” ujar Bruni.
Paus Fransiskus, yang lahir dengan nama Jorge Mario Bergoglio di Buenos Aires, Argentina, menjadi paus pertama dari benua Amerika dan dari Ordo Yesuit. Ia terpilih pada 13 Maret 2013, menggantikan Paus Benediktus XVI yang mengundurkan diri. Sepanjang masa kepemimpinannya, Paus Fransiskus dikenal sebagai sosok yang sederhana, reformis, dan dekat dengan isu-isu sosial, termasuk kemiskinan, pengungsi, dan perubahan iklim.
Umat Katolik di seluruh dunia langsung menggelar misa dan doa bersama begitu kabar wafatnya tersiar. Sejumlah pemimpin dunia, dari Presiden Amerika Serikat hingga Sekretaris Jenderal PBB, menyampaikan belasungkawa dan penghargaan atas warisan moral serta kepemimpinan spiritual Paus Fransiskus.
Vatikan menyatakan prosesi pemakaman akan dilaksanakan pada hari Jumat di Basilika Santo Petrus, dan akan dihadiri oleh ribuan umat serta pemimpin lintas agama dan negara. Masa sede vacante—periode kekosongan takhta—secara resmi dimulai, dan Konklaf untuk memilih Paus baru dijadwalkan dalam waktu 15 hingga 20 hari ke depan.
Kematian Paus Fransiskus menandai akhir dari sebuah era yang penuh dengan upaya reformasi dalam tubuh Gereja Katolik. Dunia kini menantikan arah baru kepemimpinan spiritual yang akan dilahirkan dari Konklaf berikutnya. (ISL)