Banjarmasin – Dapur Teater Kalimantan Selatan, sukses menggelar pementasan bertajuk ‘BPJS’ Pada Minggu (Malam) Di Gedung Balairung Sari Kalimantan Selatan. (03/08/2025)
Naskah ‘BPJS’ merupakan adaptasi dari Karya Ab. Asmarandana dan disutradarai Kang Edi Sutardi berhasil menghipnotis penonton dengan permainan memukau aktor di atas panggung dan tepuk tangan penonton bergemuruh di akhir pertunjukan tiada henti.
Pertunjukan ini bukan sekedar hiburan semata, tetapi disisipkan kritik sosial dalam cerita tersebut.
Edi Sutardi selaku sutradara mengungkapkan, pertunjukan ini berangkat dari kegelisahan dalam kehidupan dunia seni di masyarakat.
“Naskah ini berangkat dari keinginan untuk membaca ulang kehidupan di dalam dunia seni, serta bagaimana seni terus berhadapan dengan sistem sosial yang ada,” ungkapnya.
Ada kutipan dialog yang paling berkesan, “anak panggung di negeri panggung”. Menurut Edi Sutardi, itu kutipan yang menggambarkan kondisi bangsa sekarang yang membuat segalanya menjadi mengambang.Ia juga menekankan, seni tetaplah menjadi ruang untuk bersuara.
“Di tengah dilema dan keterbatasan, pelaku seni tetaplah memilih bertahan. Karena melalui panggung, banyak hal bisa disuarakan,” tutupnya.
Ario Ramadan, salah satu pemain dalam naskah ‘BPJS’ menjelaskan, sajian ini juga untuk menyadarkan kita dengan kehidupan khususnya dunia kesenian.
“Pertunjukan ini juga menyadarkan bahwa kehidupan yang sering dirasakan kadang sering diganggu oleh distraksi seperti teknologi, medsos, doktrin, dan pernyataan sosial yang bergerak entah kemana arahnya, karena semuanya sudah sedikit memiliki ruang sendiri dalam tanda kutip sebuah renungan. Bagaimana kita mempertanyakan makna hidup- apakah kita benar-benar hidup di dalam cinta atau cinta di dalam hidup”. Ungkapnya
Rencana selanjutnya, Dapur Teater akan mengikuti Lanjong Art Festival di Kalimantan Timur, pada 22-27 Agustus mendatang sebagai perwakilan dari Kalimantan Selatan. (JMS)
