Purwosari Baru, 3 Agustus 2025  – Semangat untuk menjaga lingkungan hidup tak melulu datang dari generasi muda. Di Desa Purwosari Baru, Kecamatan Tamban, masyarakat khususnya ibu-ibu menunjukkan kepedulian mereka melalui aksi kreatif yaitu membuat ecobrick dari limbah plastik rumah tangga.

Kegiatan ini merupakan bagian dari program sosialisasi dan pelatihan yang digagas oleh mahasiswa KKN Program Studi Ilmu Komunikasi FISIP Universitas Lambung Mangkurat (ULM).  Bertempat di rumah salah satu perangkat desa yaitu Bapak Suwoto, kegiatan berlangsung penuh semangat dan antusias dari Ibu-ibu yang terlebih dahulu melakukan senam pagi bersama, Rabu (30/7).

Dalam sosialisasi ini, mahasiswa KKN memperkenalkan konsep dasar ecobrick yaitu botol plastik bekas yang diisi padat dengan sampah plastik tidak organik seperti kresek, bungkus makanan, dan plastik sekali pakai lainnya yang terlebih dahulu dibersihkan agar tidak meninggalkan kotoran. Ecobrick yang sudah jadi bisa dimanfaatkan sebagai kursi dan meja.

Melalui penjelasan yang ringan dan mudah dipahami dari mahasiswa, para Ibu-ibu mulai menyadari bahwa sampah plastik yang selama ini dianggap tidak berguna, ternyata bisa disulap menjadi barang bermanfaat dan ramah lingkungan. Tak hanya menerima materi, para peserta juga langsung diajak praktik membuat ecobrick. Dengan membawa botol bekas dari rumah dan sampah plastik hasil olahan rumah tangga, ibu-ibu setempat secara bergotong-royong memadatkan isi botol hingga menjadi padat sempurna.

“Semoga kegiatan yang dilakukan mahasiswa hari ini bisa berjalan lancar dan memberikan manfaat bagi kita semua” Ucap Ibu Sri Gunarti selaku Ibu Ketua PKK Desa Purwosari Baru yang ikut berhadir dalam kegiatan hari ini.

Suasana kegiatan pun terasa hangat dan akrab. banyak peserta yang saling membantu dan memberi semangat juga dijadikan ajang silaturahmi bagi Ibu-Ibu dan Bapak-Bapak yang berpartisipasi dalam kegiatan sosialisasi Ecobrick.

Mahasiswa KKN berharap kegiatan ini bukan hanya menjadi aktivitas sekali waktu, tetapi bisa menjadi gerakan berkelanjutan di tingkat rumah tangga maupun desa.

“Kami ingin Ibu-ibu bisa jadi penggerak utama di lingkungan terdekat dan bisa membantu permasalahan sampah yang ada di Desa Purwosari Baru.” Ucap ketua kelompok mahasiswa KKN Najmy Rahman.

Kepala Desa dan pengurus PKK menyambut baik kegiatan ini dengan ikut andil berhadir pada kegiatan ini. Dengan semangat gotong-royong, kreativitas, dan kepedulian terhadap lingkungan, Mahasiswa dan Ibu-ibu di Desa Purwosari Baru membuktikan bahwa perubahan besar bisa dimulai dari langkah kecil bahkan dari botol bekas dan sampah plastik di dapur rumah.

Share.
Leave A Reply