RAQQA, Sebangsanews – Puluhan warga Raqqa, Suriah, ‘menyerbu’ mencari emas di tepian Sungai Eufrat yang tiap hari semakin mengering.
Mereka berbondong-bondong menggali tanah di tepian Sungai Eufrat berharap menemukan emas di sekitar sungai.


Aksi ini dipicu oleh kemunculan gundukan tanah berkilau di dasar sungai Eufrat yang mengering, akibat surutnya aliran air dalam beberapa hari terakhir. (07/08/2025)1


Insinyur geologi lokal Khaled al-Shammari menyebut diperlukannya analisis geologi mendalam untuk menentukan apakah endapan tersebut benar-benar emas atau mineral berharga lainnya.

Ia memperingatkan agar masyarakat berhati-hati.
Perburuan emas ini memunculkan kembali sebuah hadis dari Baginda Rasulullah SAW : “Kiamat tidak akan terjadi sampai Sungai Efrat mengering sehingga muncullah gunung emas. Manusia pun saling bunuh untuk memperebutkannya. Dari setiap seratus orang (yang memperebutkannya), terbunuhlah sembilan puluh sembilan orang. Setiap orang dari mereka mengatakan, ‘Mudah-mudahan aku-lah orang yang selamat.’” (HR. Muslim no. 2894).

Mengeringnya Sungai Eufrat dalam beberapa hari terakhir memunculkan ‘bongkahan emas’ yang dimaksud dalam hadis sebagai salah satu tanda kiamat.


Ulama Asaad Al Hamdani membenarkan keotentikan hadis tersebut, namun mengingatkan agar masyarakat tidak terburu-buru peristiwa mengering Sungai Eufrat dan munculnya emas dari dasar sungai dengan peristiwa tanda-tanda kiamat.


“Narasi-narasi seperti ini membutuhkan pemahaman mendalam dari para ulama, terutama saat dihubungkan dengan peristiwa aktual,” ujar Al Hamdani kepada Shafaq News.


Rasa penasaran, membuat warga melakukan aktivitas  penggalian besar-besaran yang dilakukan tanpa ada koordinasi dengan pihak setempat.
Tenda-tenda darurat bermunculan disekitar Sungai Eufrat, warga menggali emas tanpa mengenal waktu dari pagi hingga malam.


Sampai saat ini, belum ada konfirmasi ilmiah mengenai keberadaan emas di lokasi tersebut.
Pemerintah Suriah maupun otoritas setempat pun belum turun tangan, meski aktivitas penggalian terus meningkat dan berpotensi menimbulkan risiko kerusakan lingkungan dan keselamatan warga.


Letak Geografis Sungai Eufrat


Sungai Eufrat terletak di Asia Barat dan mengalir melalui tiga negara: Turki, Suriah, dan Irak. Sungai ini berasal dari pegunungan di Turki, mengalir ke selatan melalui Suriah, dan kemudian ke Irak, sebelum akhirnya bergabung dengan Sungai Tigris di Irak bagian selatan untuk membentuk Sungai Syatt al-Arab, yang bermuara di Teluk Persia. Sungai Eufrat dan Tigris bersama-sama membentuk wilayah Mesopotamia, yang dikenal sebagai tempat lahirnya beberapa peradaban awal manusia.


Peran Penting Sungai Eufrat Dalam Peradaban Kuno


Sungai Eufrat berperan penting dalam sistem irigasi dan pertanian di wilayah Mesopotamia, serta dalam perkembangan peradaban kuno. Sungai Eufrat menyediakan sumber air dan mendukung kehidupan masyarakat yang ada disekitaran sungai tersebut. (JMS)

Sumber : Shafaq News




Share.
Leave A Reply