Jakarta, 11 Juli 2025 – Mulai tahun 2026, penyelenggaraan ibadah haji Indonesia akan sepenuhnya diambil alih oleh Badan Penyelenggara Haji (BPH), menggantikan peran Kementerian Agama yang selama ini menjadi pelaksana utama. Langkah ini merupakan bagian dari reformasi tata kelola haji nasional yang diinisiasi oleh pemerintah untuk meningkatkan transparansi, akuntabilitas, dan kualitas layanan jemaah.
Latar Belakang Peralihan
Presiden Prabowo Subianto membentuk BPH melalui Keputusan Presiden Nomor 144/P Tahun 2024 dengan mandat utama memperbaiki tata kelola haji nasional. Tahun 2025 menjadi masa transisi terakhir Kementerian Agama mengelola haji sekaligus transfer pengetahuan dan sumber daya ke BPH. Tujuan reformasi ini adalah menjamin layanan haji yang lebih terpadu, cepat, dan responsif, serta menutup celah praktik pungutan liar dan penyimpangan dana haji.
Fokus dan Inovasi BPH
BPH menegaskan komitmen pada keterbukaan informasi, pengelolaan dana haji yang transparan, dan distribusi kuota yang adil. Struktur organisasi BPH melibatkan lintas lembaga, termasuk pejabat dari Kejaksaan dan KPK, guna memperkuat pengawasan dan integritas penyelenggaraan haji. Persiapan haji 2026 dimulai lebih awal, meliputi penetapan lokasi tenda, pelatihan petugas, serta koordinasi intensif dengan pemerintah Arab Saudi. Pemeriksaan kesehatan dan kelayakan jemaah (istitha’ah) juga diperketat demi keselamatan dan kenyamanan seluruh peserta haji.
Kuota dan Pelayanan Jemaah
Kepala BPH memastikan kuota haji Indonesia untuk tahun 2026 tetap sebesar 221 ribu jemaah tanpa pengurangan. BPH juga menyiapkan sistem layanan satu pintu yang mencakup akomodasi, transportasi, konsumsi, hingga pengawasan di Arab Saudi dan Indonesia untuk memberikan pelayanan yang lebih terpadu dan efisien.
Komitmen dan Harapan
Dengan pengalihan penyelenggaraan haji ke BPH, pemerintah menargetkan pelayanan haji tahun 2026 berjalan lebih profesional, bebas pungli, dan memberikan pengalaman ibadah yang aman serta nyaman bagi seluruh jemaah Indonesia. Transformasi ini diharapkan menjadi model tata kelola haji yang lebih baik dan membawa dampak positif bagi umat dan bangsa.
Jika Anda ingin, saya juga bisa membantu membuat versi artikel dengan gaya bahasa atau format lain sesuai kebutuhan. (ISL)