Jakarta – Pasangan ganda campuran Indonesia, Rehan Naufal Kusharjanto dan Gloria Emanuelle Widjaja, berada di ambang sejarah setelah berhasil melaju ke final German Open 2025. Turnamen BWF Super 300 yang berlangsung di Westenergie Sporthalle, Mulheim an der Ruhr, Jerman, ini menjadi peluang besar bagi Rehan/Gloria untuk meraih gelar perdana mereka sebagai pasangan baru.
Pada semifinal yang digelar Sabtu (1/3/2025), Rehan/Gloria sukses menyingkirkan pasangan India, Dhruv Kapila/Tanisha Crasto, dalam pertandingan sengit berdurasi satu jam. Mereka menang dengan skor 25-23, 10-21, 21-15. Setelah memenangkan gim pertama dengan susah payah, pasangan Indonesia harus mengakui keunggulan lawan di gim kedua. Namun, di gim penentuan, Rehan/Gloria tampil lebih agresif dengan tempo cepat dan strategi menyerang yang efektif.
“Kuncinya tadi di gim ketiga. Kami bermain lebih cepat dan nekat. Lawan punya serangan bagus, jadi kami harus mendahului menyerang,” ungkap Rehan usai pertandingan.
Sebagai pasangan baru yang mulai berkolaborasi awal tahun ini, komunikasi menjadi elemen penting dalam keberhasilan mereka. Gloria menyebut persiapan panjang sebelum tur Eropa turut meningkatkan kepercayaan diri mereka. “Kami banyak berdiskusi tentang strategi permainan di lapangan. Komunikasi kami lancar dan tidak terganggu faktor non-teknis,” ujar Gloria.
Di partai puncak yang dijadwalkan berlangsung Minggu (2/3/2025) pukul 18.00 WIB, Rehan/Gloria akan menghadapi pasangan “gado-gado” Robin Tabeling (Belanda) dan Alexandra Boje (Denmark). Lawan mereka juga tampil impresif sepanjang turnamen dan berhasil mengalahkan pasangan Denmark lainnya, Rasmus Espersen/Amalie Cecilie Kudsk, di semifinal.
Rehan dan Gloria menyatakan akan bermain tanpa beban. “Kami akan bermain nothing to lose, lebih fokus, lebih nekat, dan tidak membuang poin mudah,” tegas Rehan. Gloria menambahkan bahwa mereka siap bertarung mati-matian tetapi tetap menikmati permainan.
German Open 2025 menjadi turnamen kedua bagi Rehan/Gloria setelah debut mereka di Thailand Masters awal tahun ini. Jika berhasil menang di final, mereka tidak hanya akan mencatatkan gelar pertama sebagai pasangan tetapi juga mengakhiri paceklik gelar Indonesia di German Open selama 22 tahun.
Dengan semangat pantang menyerah dan performa yang terus meningkat, harapan besar kini tertuju pada pasangan ini untuk membawa pulang gelar juara bagi Indonesia. (ISL)