SebangsaNews adalah platform berita online yang didirikan pada tahun 2025 dengan tujuan untuk memberikan informasi yang akurat, berimbang, dan relevan bagi masyarakat Indonesia.

Perbedaan Ujian Nasional (UN) dengan Tes Kemampuan Akademik (TKA) yang Dimulai pada November 2025

Author
Dipublikasikan: 03 March 2025
Article Image

Jakarta - Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) secara resmi mengumumkan perubahan besar dalam sistem evaluasi pendidikan di Indonesia. Ujian Nasional (UN), yang selama ini menjadi standar kelulusan siswa, akan digantikan dengan Tes Kemampuan Akademik (TKA). Kebijakan ini bertujuan untuk meningkatkan mutu pendidikan serta memberikan penilaian yang lebih menyeluruh terhadap kemampuan siswa.

Pelaksana tugas Kepala Badan Standar Kurikulum dan Asesmen Pendidikan (BSKAP), Toni Toharudin, menjelaskan bahwa TKA akan diberlakukan mulai November 2025 untuk kelas 12 SMA/SMK. "TKA akan menjadi indikator penilaian jalur prestasi masuk perguruan tinggi negeri (PTN). Kami juga sudah bersinergi dengan Majelis Rektor Perguruan Tinggi Negeri bahwa TKA ini akan menjadi indikator penilaian jalur prestasi," kata Toni.

Perbedaan Utama antara UN dan TKA

  1. Tujuan dan Penilaian: UN sebelumnya menjadi syarat kelulusan siswa, sedangkan TKA tidak menentukan kelulusan siswa. TKA digunakan sebagai salah satu indikator dalam seleksi masuk perguruan tinggi negeri melalui jalur prestasi.
  2. Materi Ujian: UN lebih berfokus pada penguasaan materi melalui hafalan dari buku atau teori mata pelajaran. Sebaliknya, TKA menitikberatkan pada Higher Order Thinking Skills (HOTS), yaitu kemampuan berpikir tingkat tinggi yang mencakup analisis serta pemecahan masalah.
  3. Sifat Ujian: TKA tidak bersifat wajib dan bukan menjadi penilaian standar kelulusan. Siswa yang tidak mengikuti TKA tetap bisa lulus sekolah, namun mengikuti tes ini bisa memberikan manfaat tambahan dalam proses seleksi pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi.
  4. Jenjang Pendidikan: TKA akan diterapkan secara bertahap untuk jenjang pendidikan yang lebih rendah. Untuk jenjang SD dan SMP, TKA akan menjadi indikator untuk masuk jenjang pendidikan selanjutnya tetapi bukan penentu kelulusan. Pelaksanaan TKA di jenjang ini akan dimulai pada tahun 2026.

Dampak dan Harapan terhadap TKA

Keputusan untuk mengganti UN dengan TKA disambut positif oleh banyak pihak sebagai harapan baru dalam dunia pendidikan. Namun, masih ada yang mempertanyakan mengenai konsep dan mekanisme ujian ini. "TKA bertujuan untuk mengukur kemampuan akademik siswa secara lebih komprehensif tanpa menimbulkan tekanan kelulusan," ungkap Toni.

Persiapan dan Implementasi TKA

Kemendikdasmen bersama dengan Majelis Rektor Perguruan Tinggi Negeri telah menyusun panduan teknis pelaksanaan TKA. Para guru juga mendapatkan pelatihan khusus agar dapat membimbing siswa dalam menghadapi TKA. "Kami ingin memastikan bahwa seluruh pihak terkait, termasuk guru dan siswa, siap menghadapi perubahan ini," tambah Toni.

Tantangan dalam Implementasi TKA

Meskipun perubahan ini diharapkan membawa dampak positif, tidak sedikit tantangan yang harus dihadapi. Beberapa sekolah di daerah terpencil mungkin mengalami kesulitan dalam menerapkan TKA karena keterbatasan fasilitas dan sumber daya. Kemendikdasmen telah menyiapkan langkah-langkah dukungan khusus untuk memastikan pelaksanaan TKA berjalan lancar di seluruh Indonesia.

Respons dari Masyarakat dan Akademisi

Banyak akademisi dan praktisi pendidikan yang mendukung penerapan TKA sebagai langkah maju dalam meningkatkan kualitas pendidikan. "TKA memberikan kesempatan bagi siswa untuk menunjukkan kemampuan mereka yang lebih komprehensif," kata Dr. Susilo, seorang pakar pendidikan dari Universitas Indonesia.

Namun, ada juga suara kritis dari beberapa pihak yang mengkhawatirkan dampak perubahan ini terhadap siswa yang kurang siap menghadapi tes dengan tingkat kesulitan yang lebih tinggi. "Persiapan mental dan akademik siswa harus menjadi perhatian utama dalam menerapkan TKA," ujar Nia, seorang guru SMA di Jakarta.

Dengan adanya TKA, diharapkan siswa dapat lebih fokus pada pemahaman dan penerapan konsep, serta mengembangkan kemampuan berpikir kritis. Hal ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia dan mempersiapkan siswa untuk menghadapi tantangan akademik maupun profesional di masa depan. (AJ/RSN)

Tags:

Pendidikan

Nasional